Unggul Dalam Prestasi, Bijak Dalam Bertindak, Berdasarkan Iman Dan Taqwa

Selasa, 16 November 2010

Memahami Makna Idul Adha

Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.
Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.
Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.
Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.
Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.
Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan ”baju” ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol ”benteng-benteng” agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.
Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia.
Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyari’atkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia. (hlm.220 )   
 Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah demi mentaati perintahNya. Berbeda dengan para teroris dan pelaku bom bunuh diri. Apakah pengorbanan yang mereka lakukan benar-benar memenuhi perintah Tuhan demi kejayaan Islam atau justru sebaliknya?.
Para teroris dan pelaku bom bunuh diri jelas tidak sesuai dengan nilai universal Islam. Islam menjaga  hak untuk hidup, sementara mereka—dengan aksi bom bunuh diri— justru mencelakakan  dirinya sendiri. Di samping itu, mereka juga membunuh rakyat sipil tak bersalah, banyak korban tak berdosa berjatuhan. Lebih parah lagi, mereka  bukan membuat Islam berwibawa di mata dunia, melainkan menjadikan Islam sebagai agama yang menakutkan, agama pedang dan sarang kekerasan. Akibat aksi nekat mereka ini justru menjadikan Islam laksana ”raksasa” kanibal yang haus darah manusia.
Imam Ghazali dalam Ihya ’Ulumuddin pernah menjelaskan tentang tata cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar.  Menurutnya, tindakan dalam bentuk aksi pengrusakan, penghancuran tempat kemaksiatan adalah wewenang negara atau badan yang mendapatkan legalitas negara. Tindakan yang dilakukan Islam garis keras dalam hal ini jelas tidak prosedural. (vol.2 hlm.311)
Sudah semestinya dalam melakukan amar makruf nahi munkar tidak sampai menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Bukankah tindakan para teroris dan pelaku bom bunuh diri ini justru merugikan terhadap Islam itu sendiri ?. Merusak citra Islam yang semestinya mengajarkan kedamaian dan rahmatan lil ’alamin. Ajaran Islam yang bersifat humanis, memahami pluralitas dan menghargai kemajemukan semakin tak bermakna.
Semoga dengan peristiwa eksekusi mati Amrozi cs, mati pula radikalisme Islam, terkubur pula Islam yang berwajah seram. Pengorbanan Nabi Ismail yang begitu tulus menjalankan perintahNya jelas berbeda dengan pengorbanan para teroris.
Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.
Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan  terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.
Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.
Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !

Met berqurban ye.. Ane doain moga-moga amal ibadahnye diterima ma Gusti Allah.. @domba, sapi, onta yang sabar ye..

Rabu, 10 November 2010

Hari Pahlawan

 
Bung Tomo
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Insiden Hotel Yamato
Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman pada sore hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
Insiden Hotel Yamato
Tak lama setelah mengumpulnya massa di Hotel Yamato, Residen Soedirman, pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Soedirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Soedirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Koesno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang bendera kembali sebagai bendera Merah Putih.
Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris . Serangan-serangan kecil tersebut di kemudian hari berubah menjadi serangan umum yang banyak memakan korban jiwa di kedua belah pihak Indonesia dan Inggris, sebelum akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan situasi.

Ultimatum 10 November 1945
Pertempuran Surabaya
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan bom udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Pertempuran Surabaya
Berbagai bagian kota Surabaya dibombardir dan ditembak dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal mupun terluka.

Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris. Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya 6,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.

Mobil Buick Brigadir Jenderal Mallaby yang meledak di dekat Gedung Internatio dan Jembatan Merah Surabaya

Sabtu, 30 Oktober 2010

Manfaat Barang Bekas

Jangan membuang barang bekas!! Barang bekas bisa kita gunakan untuk didaur ulang.  Kita bisa mengolahnya dengan manfaat yang baik.



Berikut beberapa contoh manfaat barang bekas:


1. Memanfaatkan Botol Air Mineral Bekas
Botol air mineral (satu liter) bekas dapat dimanfaatkan sebagai tempat mangkok jika hendak dibawa bepergian maupun berkemah. Caranya, cuci hingga bersih botol plastik, kemudian potong bagian atasnya sebanyak 1/4 bagian dari total panjangnya. Buat sayatan vertikal mulai dari atas hingga menyisakan 1/4 tinggi botol. Untuk tempat mengikat tali, lubangi bagian atas botol dengan pisau, kemudian ikat dengan tali sebanyak dua baris. Botol mangkok pun siap digunakan.
2. Membuat Tempat Benang dari Celengan Bekas
Celengan yang sudah tidak terpakai dapat digunakan sebagai pemberat agar tidak terbang kemanamana. Selain itu, bisa juga digunakan sebagai tempat benang jahit. Tempatkan gulungan benang di dalam celengan, kemudian julurkan ujung benang keluar melalui lubang yang biasa digunakan untuk memasukkan uang. Selain praktis, tempat benang pun unik dan rapi.
3. Minyak Kelapa Bekas untuk Pelumas
Minyak kelapa bekas biasanya langsung dibuang oleh ibu rumah tangga. Namun, sebenarnya masih dapat dimanfaatkan sebagai pelumas untuk engsel pintu yang berderit atau rantai sepeda. Caranya, oleskan minyak kelapa pada engsel yang berderit atau rantai. Pintu akan aman dari derit dan minyak kelapa tidak banyak terbuang percuma.
4. Lapisan Buku Anti Air
Buku yang terkena air akan berubah penampilannya. Apalagi buku itu buku kesayangan. Agar terlindungi dari air, ada beberapa cara dapat dilakukan pada buku. Salah satunya adalah dengan menggosokkan lilin ke bagian pinggir buku sampai mengilap dan terlapis dengan baik oleh lilin. Buku Anda pun akan terlindung dari air.
5. Manfaat Gelas Air Meneral
Ada cara murah dan praktis untuk menghiasi lingkungan rumah dalam rangka menyambut HUT Rl. Caranya, kumpulkan gelas air mineral bekas. Selanjutnya, kupas tutupnya dan cuci hingga bersih. Cat gelas tersebut mulai dari bawah dengan warna merah dan putih yang seimbang, lalu keringkan di tempat terbuka. Setelah kering, lubangi bagian bawah gelas, lalu rangkaikan masing-masing botol dengan tali kain atau tali semen.
6. Membuat Aksesori dari CD bekas
CD atau compact disc yang rusak biasanya disebabkan oleh goresan, terkena panas, terendam air, dan lain-lain. Jika sudah begitu, CD pun tidak bisa digunakan lagi. Namun, ada ide kreatif dengan memanfaatkan CD yang rusak menjadi aksesoris untuk hiasan mobil atau ruangan manapun. Caranya, ikat CD dengan tali transparan (tali pancing atau tali layang-layang), kemudian diikatkan di atap teras rumah. Bisa juga di buat sebagai jam dinding atau meja. Anda cukup memasang mesin jam pada CD yang sudah di cat atau di hias dengan berbagai macam gambar.
7. Bola Pelindung Mobil
Bola tenis yang sudah tidak dipakai dapat digunakan untuk pelindung mobil dari benturan dinding garasi rumah. Caranya, gantungkan bola tenis di garasi dengan tali yang panjang sebagai penanda batas mobil harus berhenti. Penanda semacam ini akan sangat bermanfaat ketika Anda memasukkan mobil ke garasi, terlebih bila garasi Anda sempit dan pas-pasan.
8. Penghias & Pengharum Meja dari Botol Mungil
Botol mungil yang memiliki aneka warna dan aneka bentuk dapat langsung dimanfaatkan sebagai pajangan atau penghias meja dengan cara diletakkan begitu saja. Selain itu, dapat juga diisi kapur barus yang dihaluskan atau pewangi ruangan yang dipotong kecil-kecil. Selain ruangan akan semakin manis dengan hadirnya botol mungil, aroma ruangan pun akan wangi.
9. Manfaat Botol Parfum Bekas sebagai Pengharum Ruangan
Botol-botol bekas parfum yang berbentuk cantik dapat dimanfaatkan sebagai penghias ruangan. Caranya, bersihkan botol, kemudian isi kembali dengan pelembut atau pengharum ruangan yang di potong kecil-kecil. Biarkan botol terbuka dan susun botol-botol mungil tersebut dalam wadah yang cantik. Hanya saja, paling tidak selama satu bulan sekali Anda harus menggantinya agar bau yang dihasilkan tetap segar. Selamat mencoba!

Be Creative... 


by satya panggayuh

Jumat, 29 Oktober 2010

Ibu Pertiwi

Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matamu berlinang
Mas intanmu terkenang


Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang susah
Merintih dan berdoa


Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah putra-putrimu
Menggembirakan ibu


Ibu kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka 

Untuk nusa dan bangsa


Dalam agama Hindu, Ibu Pertiwi mengacu ke Dewi Bumi atau Ibu Bumi. Sang Bapak adalah bapak angkasa atau penguasa langit. Makna Ibu Pertiwi bagi Indonesia tidak lain adalah tanah airku, tanah tumpah darahku, tempat berlindung, tanah yang suci, tanah yang sakti, hutan gunung sawah dan lautan, simpanan kekayaan. Sang Ibu Pertiwi menjadi sosok seorang ibu yang dicintai, ibu yang membuai dan membesarkan anak anaknya, yang dapat bersedih hati, bersusah hati, berlinangan air mata, merintih dan berdoa, bergembira, dan tempat untuk berbhakti dan mengabdi. Semua warga bangsa Indonesia adalah anaknya, anak bangsa atau putra kesayangannya. Karena ini adalah konsep nasional, maka makna konteksnya berbicara mengenai konsep kenegaraan. Indonesia adalah Indonesia dan konsep ini terserap dan diartikan bermakna khusus dalam alam perjuangan nasional Indonesia. Personifikasi dari sosok yang dibela, yang mendasari sikap kepahlawanan dan menjadi alasan jiwa patriotik, baik dalam masa perjuangan sebelum dan setelah kemerdekaan. Atas nama Ibu Pertiwi, pengorbanan jiwa dan raga, hidup atau mati, adalah bukti jiwa pengabdian dan kecintaan pada negeri yang merdeka.



Arti lagu ini sangat menyentuh hati. Tak salah jika kita meneteskan air mata saat mendengar lagu ini. Bahkan pada saat ini, lagu Ibu  Pertiwi sangat cocok dengan keadaan nyata Sang Ibu Pertiwi.
Negeri kita mulai hancur karena bencana alam maupun bencana non-alam. Bencana alam seperti yang terjadi saat ini. Merapi Meletus, Tsunami Mentawai, dan lain sebagainya. Bencana non-alam seperti Indonesia Juara Korupsi, Kemiskinan, Kelaparan, dan masih banyak lagi.


Kita sebagai anak Ibu Pertiwi seharusnya bisa menghentikan tangis Ibu kita. Datanglah pada Ibu kita dan 'hiburlah' Ibu dengan 'BERBAKTI' kepada Ibu. KITA MASIH CINTA IBU PERTIWI.


Marilah menunduk sejenak untuk mendoakan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana
  
by satya panggayuh

Kamis, 28 Oktober 2010

HARI SUMPAH PEMUDA


SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA!!!

Hari ini, Kamis 28 Oktober 2010. Harinya para pemuda di Indonesia. Kita ingat pada tahun 1928 yang lalu, para pemuda di Indonesia berkumpul untuk bersatu. Mereka mengikat janji yang disebut dengan "SUMPAH PEMUDA".
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Isi dari Sumpah Pemuda adalah:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Bertepatan di hari ini, di SMP N 1 PADAMARA mengadakan Upacara Memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Pelantikan Pengurus OSIS dan MPK (Majelis Perwakilan Kelas) Masa Bhakti 2010/2011.
Selamat kepada pengurus OSIS terpilih. Dan selamat juga kepada pengurus OSIS 2009/2010 atas prestasi yang diberikan.

Semoga dengan memperingati Hari Sumpah Pemuda, para Pemuda di Indonesia sadar:

"KITA ADALAH GENERASI PENERUS BANGSA"

Rabu, 27 Oktober 2010

SMS GRATIS

 ada yang menarik nihh... setelah browsing berjam-jam akhirnya ketemu juga...
ini adalah karya anak bangsa... ASLI... TANPA PENIPUAN... BISA BUAT SMS GRATIS... (kalo ada penipuan laporin aja nih sms gratis)
kalo para pembaca sekalian lagi gak ada pulsa, ini bisa digunakan...
kalo gak percaya cobain aja...

Tapi jangan marah, kadang-kadang juga gak bisa digunakan... adminnya emang manusia... bukan mesin... hehehe






di populerkan oleh: satya panggayuh

Kamis, 21 Oktober 2010

UJIAN NASIONAL 2011

UN 2011 akan Digelar 11 - 14 April 2011
Sabtu, 16 Oktober 2010 - 11:21 wib
JAKARTA – Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) mengumumkan Ujian Nasional (UN) tahun depan rencananya dilaksanakan mundur yakni April dari tahun ini yang diadakan pada bulan Maret.

Ketua BSNP Djemari Mardapi mengatakan, untuk UN tingkat SMA, MA, SMALB dan SMK 2011 direncanakan dilaksanakan pada 4-9 April. Sementara, ujian ulangan akan digelar pada 23-27 Mei. Pada jenjang SMP, MTS dan SMPLB, ujian utama dapat dilaksanakan pada 11-14 April dan ulangan 23-24 Mei. Sedangkan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) diselenggarakan pada Mei 2010
Jika sesuai jadwal, maka penyelenggaraan UN tahun depan mundur satu bulan. Pasalnya UN 2010 ini untuk tingkat SMA dan MA digelar pada 22-26 Maret, SMK pada 22-25 Maret, dan SMALB 22-24 Maret. Sedangkan ujian susulannya pada 29 Maret-5 April untuk tingkat SMA/MA dan 29 Maret-1 April untuk SMK.
Tahun lalu , ujian nasional SMP/MTS/SMPLB dilaksanakan pada 29 Maret-1 April dan susulannya pada 5-8 April. Sedangkan ujian ulangan untuk yang belum lulus di UN utama digelar pada 17-20 Mei.
Djemari menjelaskan, UN akan disempurnakan sembari menunggu pelaksanaannya tahun depan. Kriteria kelulusan untuk sekolah yang telah mencapai standar nasional pendidikan atau kategori mandiri ditentukan oleh BSNP. “Sementara untuk yang belum penuhi standar ditentukan oleh masing-masing provinsi,” jelasnya pada Lokakarya UN di Jakarta, Jumat 15 Oktober kemarin.

Dia menambahkan, BSNP mendelegasikan penyelenggaran UN SMA, SMK dan MA, pada perguruan tinggi yang diselenggarakan pemerintah dengan dibantu oleh dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Sedangkan untuk tingkat SMP dan MTS dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi dan kota.
Penyempurnaan lainnya, imbuh Djemari, yakni mengenai pencetakan bahan ujian nasional. Pelaksanaannya harus dilakukan oleh perusahaan yang memenuhi kriteria  dan sebaiknya dilakukan pada rayon seperti rayon Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. “Pencetakan bahan UN SMA, MA dan SMK dilakukan perguruan tinggi negeri,” ungkapnya.

Pihaknya juga akan meniadakan tim pemantau independen yang bertugas memantau pelaksanaan UN untuk SMP dan MTs dan akan diserahkan pada dinas pendidikan dan kabupaten. Djemari menegaskan, UN wajib dilaksanakan pada semua satuan pendidikan karena amanat dari PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.(Neneng Zubaidah/Koran SI/rhs)
http://kampus.okezone.com/read/2010/10/16/373/383123/un-2011-akan-digelar-april